Ga ada ujan ga ada angin, yang ada cuma kipas angin. entah kenapa, tiba-tiba gue mau ngomongin tentang instagram. ea (awal-awal udah garing)
gue yakin mayoritas pembaca blog gue pasti pada main instagram, sebuah platform untuk "berbagi" apapun yang kita mau. walaupun kadang ada hembusan angin yang bikin suka salah niat juga jadi pamer, julid, iri, dengki, hate-speech, dan lain-lain.
tapi sekali lagi, ini sebuah patform yang mempunyai fungsi, sebuah lapak yang bisa dipake buat 'jualan' apa aja tergantung keinginan penjualnya. sebuah telfon yang bisa digunakan untuk berbicara apa saja, dengan siapa saja, tergantung pemakainya. efek baik atau buruknya instagram ditentukan oleh pengguna instagram itu sendiri.
tapi tenang, malam ini gue bukan ingin ngobrol tentang fungsi, tapi tentang kreasi. hehe
to the point aja, gimana?
jadi, kemarin gue sempet ngekonsep tampilan feed instagram gue jadi gini:
kalian bisa klik username berikut, berkunjung ke ig gue untuk lebih jelasnya @arfanady
nah dari gambar di atas, kalian bisa liat kalau gue mengelompokkan feed gue menjadi tiga banjar (udah kaya anak pramuka) :
banjar 1 : People in Frame
banjar 2 : video, APL(Arfanady's PhotoLog), dan multiple post yang lain.
banjar 3 : Landscape.
gitu. ada yang mau bertanya?
"saya kak, saya kak!!" kata Budi sambil mengangkat kaki
ya kamu, Budi, silahkan.
"kenapa jadi 3 banjar?"
oh, oke. pertanyaan bagus Budi, terimakasih.
jawaban dari pertanyaan itu adalah; karena tampilan instgram begitu. that's it. haha
gue ingin mencoba membuat tampilan ig gue lebih 'rapih', jadi gue memanfaatkan tampilan default instagram (yang 3 kotak ke samping itu) untuk membuat 'kategori karya-karya' gue.
jadi misalnya kalau kamu, Budi, berkunjung ke profil gue, akan lebih cepat tahu kategori-kategori karya yang gue suguhkan di feed gue, Bud. ya misal kaya liat menu makan di tongkrongan aja, ada kategori makanan-minuman-cemilan yang memudahkan kita mencari apa yang kita inginkan. gitu. misal kamu nyari karya video gue, tinggal cari aja di banjar 2 sambil jempolnya scroll ke bawah. labih cepet dapet walaupun selang 2-3 detik kan lumayan.
ada pertanyaan lagi, Bud?
"siap jelas, mas."
sip terimakasih Budi sudah bertanya, ditunggu kunjungannya ya :)
sebenernya bikin feed dengan kategori 3 banjar kaya gini, rasanya cukup menantang lho. Jadi gue gabisa sembarangan posting, gue harus sedia stock untuk post selanjutnya. misal hari ini gue posting tentang People in Frame, berarti gue harus sedia foto landscape untuk post selanjutnya. lalu gue harus sedia video atau APL untuk banjar selanjutnya. gitu aja, jadi kaya lebih kerasa progressnya gitu haha sekaligus mendorong gue untuk lebih sering hunting foto & video. demi stock! demi konten! haha.
mungkin segitu dulu hari ini, semoga bisa nikmat syukur-syukur bermanfaat, sampai bertemu esok hari :)
gue yakin mayoritas pembaca blog gue pasti pada main instagram, sebuah platform untuk "berbagi" apapun yang kita mau. walaupun kadang ada hembusan angin yang bikin suka salah niat juga jadi pamer, julid, iri, dengki, hate-speech, dan lain-lain.
tapi sekali lagi, ini sebuah patform yang mempunyai fungsi, sebuah lapak yang bisa dipake buat 'jualan' apa aja tergantung keinginan penjualnya. sebuah telfon yang bisa digunakan untuk berbicara apa saja, dengan siapa saja, tergantung pemakainya. efek baik atau buruknya instagram ditentukan oleh pengguna instagram itu sendiri.
tapi tenang, malam ini gue bukan ingin ngobrol tentang fungsi, tapi tentang kreasi. hehe
to the point aja, gimana?
jadi, kemarin gue sempet ngekonsep tampilan feed instagram gue jadi gini:
kalian bisa klik username berikut, berkunjung ke ig gue untuk lebih jelasnya @arfanady
nah dari gambar di atas, kalian bisa liat kalau gue mengelompokkan feed gue menjadi tiga banjar (udah kaya anak pramuka) :
banjar 1 : People in Frame
banjar 2 : video, APL(Arfanady's PhotoLog), dan multiple post yang lain.
banjar 3 : Landscape.
gitu. ada yang mau bertanya?
"saya kak, saya kak!!" kata Budi sambil mengangkat kaki
ya kamu, Budi, silahkan.
"kenapa jadi 3 banjar?"
oh, oke. pertanyaan bagus Budi, terimakasih.
jawaban dari pertanyaan itu adalah; karena tampilan instgram begitu. that's it. haha
gue ingin mencoba membuat tampilan ig gue lebih 'rapih', jadi gue memanfaatkan tampilan default instagram (yang 3 kotak ke samping itu) untuk membuat 'kategori karya-karya' gue.
jadi misalnya kalau kamu, Budi, berkunjung ke profil gue, akan lebih cepat tahu kategori-kategori karya yang gue suguhkan di feed gue, Bud. ya misal kaya liat menu makan di tongkrongan aja, ada kategori makanan-minuman-cemilan yang memudahkan kita mencari apa yang kita inginkan. gitu. misal kamu nyari karya video gue, tinggal cari aja di banjar 2 sambil jempolnya scroll ke bawah. labih cepet dapet walaupun selang 2-3 detik kan lumayan.
ada pertanyaan lagi, Bud?
"siap jelas, mas."
sip terimakasih Budi sudah bertanya, ditunggu kunjungannya ya :)
sebenernya bikin feed dengan kategori 3 banjar kaya gini, rasanya cukup menantang lho. Jadi gue gabisa sembarangan posting, gue harus sedia stock untuk post selanjutnya. misal hari ini gue posting tentang People in Frame, berarti gue harus sedia foto landscape untuk post selanjutnya. lalu gue harus sedia video atau APL untuk banjar selanjutnya. gitu aja, jadi kaya lebih kerasa progressnya gitu haha sekaligus mendorong gue untuk lebih sering hunting foto & video. demi stock! demi konten! haha.
mungkin segitu dulu hari ini, semoga bisa nikmat syukur-syukur bermanfaat, sampai bertemu esok hari :)
Komentar