Kayak Reborn Reborn Club
Udah lama banget ga isi entri di blog, tumblr, apalagi wattpad.
terakhir tahun 2016, sekarang udah 1 februari 2018.
seorang kawan berkata "coba kamu liat-liat lagi status-status dulu di facebook, twitter, atau posts di instagram, blog, dll, lalu bandingkan dengan yang sekarang. kamu akan tahu, apa sekarang kamu lebih baik?."
emang tolak ukur kaya gitu ga seratus persen akurat, tapi bisa masuk akal. Yang bilang Morawej, genius. Emang agak aneh orangnya, kelahiran Canada, kadang Dota bareng, anaknya pak Fuad Jabali (jangan di-googling).
apapun kesimpulannya, yang saya tahu, kemampuan menulis saya hari ini sedikit lebih kaku dibanding yang lalu-lalu. mungkin karena pengaruh gerhana bulan Bloodmoon kemarin malam, atau mungkin pengaruh malam-malam sebelumnya yang kebanyakan tangan ini memilih megang mouse daripada megang buku bacaan.
ya, kebiasaan bisa merubah kepribadian. Sedikit demi sedikit, sadar atau tidak sadar. tiba-tiba terbangun udah melenceng jauh dari rute penerbangan. ibarat layangan, raga ini singit dan cukup di singit sajat. Jangan putus. terbayang bocah-bocah pemangsa sudah siap adu lari berebut layangan singit ini. Saya harus kembali diterpa angin untuk naik, lalu membuat mereka kecewa. Tidak apa-apa..
lagi-lagi, pengaruh musik relaksasi berdurasi satu jam ini membuat tulisan barusan bergenre drama. haha entah mungkin ruh ku sudah masuk pada gelombang delta.
sangat disayangkan, post yang harusnya sebagai "tanda Reborn" ini malah berisi sesuatu yang unfaedah. tapi, saat ini memang saya lagi reborn sejak drop 2 hari lalu berbaring di kasur. Alhamdulillah ala kulli ni'mah, Allah memberi kesempatan untuk menghapus dosa-dosa yang sudah menggunung. Secara tersirat menyuruh saya untuk memaksimalkan apa yang saya miliki. memaksimalkan agama, potensi, ilmu, dan mempergunakan barang-barang yang ada untuk kebaikan. Ah, alangkah baiknya.
Mengingatkan saya untuk lebih cerdas lagi dalam melihat situasi dan kondisi, dan menyikapinya. Tak pernah lagi berharap, kecuali hanya padaNya. hanya padaNya. Ikhlas.
Rasanya saya ingin melanjutkan rutinitas yang sempat berjalan namun sudah lama juga terhenti; menulis jurnal syukur. Menyebutkan poin-poin apa saja yang dianugerahkan kepada saya hari ini, walaupun dari hal-hal yang kecil. Karena kawan, sekecil apapun nikmat yang kita rasakan, sesungguhnya yang memberikan adalah zat Yang Maha Besar..
Thanks
terakhir tahun 2016, sekarang udah 1 februari 2018.
seorang kawan berkata "coba kamu liat-liat lagi status-status dulu di facebook, twitter, atau posts di instagram, blog, dll, lalu bandingkan dengan yang sekarang. kamu akan tahu, apa sekarang kamu lebih baik?."
emang tolak ukur kaya gitu ga seratus persen akurat, tapi bisa masuk akal. Yang bilang Morawej, genius. Emang agak aneh orangnya, kelahiran Canada, kadang Dota bareng, anaknya pak Fuad Jabali (jangan di-googling).
apapun kesimpulannya, yang saya tahu, kemampuan menulis saya hari ini sedikit lebih kaku dibanding yang lalu-lalu. mungkin karena pengaruh gerhana bulan Bloodmoon kemarin malam, atau mungkin pengaruh malam-malam sebelumnya yang kebanyakan tangan ini memilih megang mouse daripada megang buku bacaan.
ya, kebiasaan bisa merubah kepribadian. Sedikit demi sedikit, sadar atau tidak sadar. tiba-tiba terbangun udah melenceng jauh dari rute penerbangan. ibarat layangan, raga ini singit dan cukup di singit sajat. Jangan putus. terbayang bocah-bocah pemangsa sudah siap adu lari berebut layangan singit ini. Saya harus kembali diterpa angin untuk naik, lalu membuat mereka kecewa. Tidak apa-apa..
lagi-lagi, pengaruh musik relaksasi berdurasi satu jam ini membuat tulisan barusan bergenre drama. haha entah mungkin ruh ku sudah masuk pada gelombang delta.
sangat disayangkan, post yang harusnya sebagai "tanda Reborn" ini malah berisi sesuatu yang unfaedah. tapi, saat ini memang saya lagi reborn sejak drop 2 hari lalu berbaring di kasur. Alhamdulillah ala kulli ni'mah, Allah memberi kesempatan untuk menghapus dosa-dosa yang sudah menggunung. Secara tersirat menyuruh saya untuk memaksimalkan apa yang saya miliki. memaksimalkan agama, potensi, ilmu, dan mempergunakan barang-barang yang ada untuk kebaikan. Ah, alangkah baiknya.
Mengingatkan saya untuk lebih cerdas lagi dalam melihat situasi dan kondisi, dan menyikapinya. Tak pernah lagi berharap, kecuali hanya padaNya. hanya padaNya. Ikhlas.
Rasanya saya ingin melanjutkan rutinitas yang sempat berjalan namun sudah lama juga terhenti; menulis jurnal syukur. Menyebutkan poin-poin apa saja yang dianugerahkan kepada saya hari ini, walaupun dari hal-hal yang kecil. Karena kawan, sekecil apapun nikmat yang kita rasakan, sesungguhnya yang memberikan adalah zat Yang Maha Besar..
Thanks
Komentar